Panas Bumi Hari Ini: Satu Pohon, Satu Napas Untuk Masa Depan

Panas Bumi Hari Ini: Satu Pohon, Satu Napas Untuk Masa Depan

Citra hukum
Sabtu, 19 April 2025


Citrahukum.com| Bumi kita sedang demam. Laporan terbaru dari World Meteorological Organization (WMO) mengonfirmasi bahwa tahun ini mencatat suhu rata-rata tertinggi sepanjang sejarah manusia. Fenomena pemanasan global, yang dipicu oleh peningkatan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO₂) dan metana (CH₄), mempercepat penipisan lapisan atmosfer, yang merupakan tameng alami bumi dari radiasi berbahaya.

Atmosfer adalah hidup kita. Ia menjaga suhu tetap stabil, mengalirkan udara yang kita hirup, dan melindungi seluruh makhluk dari badai energi matahari. Tanpa atmosfer yang sehat, pertanian akan gagal, air akan menghilang, dan kehidupan perlahan akan memudar. Pohon-pohon adalah penjaga setia atmosfer ini: satu pohon dewasa bisa menghasilkan oksigen yang cukup untuk dua orang bernapas setiap hari.

(siapa bertanggungjawab)
Semua kita. Tak ada pengecualian. Warga desa, penduduk kota, pejabat, pengembang properti, dan para pemimpin dunia. Kita adalah generasi yang akan dikenang bukan karena kata-kata kita, tetapi karena tindakan kita.

(kapan menanam pohon)
Bukan besok. Bukan lusa. Hari ini. Karena setiap detik, bumi kehilangan hutan seluas 27 lapangan sepak bola akibat ulah manusia. Karena setiap menit, suhu bumi bertambah setetes demi setetes mempercepat kehancuran habitat kita.

(Dari mana mulai menanam?
Dari tempat kita berpijak. Dari halaman rumah, kebun sekolah, tanah kosong di desa, hingga lahan-lahan pembangunan di kota-kota besar. Setiap jengkal bumi yang tersisa adalah peluang untuk memperbaiki.

(Bagaimana caranya?)
Tanam pohon. Kurangi plastik. Gunakan energi terbarukan. Tekan penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil. Dorong pengembang untuk tidak hanya membangun gedung, tapi juga membangun ekosistem: menyediakan lahan hijau pengganti, mempertahankan kawasan resapan air, dan patuh pada Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) yang berkelanjutan.


Opini:

Hari ini, kita tidak hanya berhadapan dengan pemanasan global, tapi juga dengan pilihan moral:
Apakah kita akan menjadi generasi yang membiarkan bumi terbakar?
Ataukah kita menjadi generasi yang berjuang memadamkannya?

Ilmu pengetahuan berbicara jelas: hutan hujan Amazon, "paru-paru dunia", kini mulai mengeluarkan lebih banyak karbon daripada yang diserapnya. Arktik mencair, pulau-pulau kecil mulai tenggelam, badai dan gelombang panas semakin brutal.

Tapi secercah harapan masih ada. Setiap pohon yang kita tanam hari ini mampu menyerap sekitar 22 kilogram CO₂ setiap tahun. Jika satu juta orang menanam hanya satu pohon, kita mampu menarik jutaan ton karbon dari atmosfer.

Gerakan ini bukan lagi sekadar "hobi hijau"  ini perjuangan hidup dan mati. Ini pertempuran terakhir untuk rumah satu-satunya yang kita miliki: bumi.

Pesan untuk semua pihak:
Untuk warga — tanamlah satu pohon, dan ajak satu teman.
Untuk pemerintah — buatlah kebijakan yang berpihak pada bumi, bukan hanya pada pertumbuhan ekonomi.
Untuk pengembang — bangunlah masa depan, bukan sekadar beton. Hormati alam, sediakan ruang hidup bukan hanya untuk manusia, tetapi juga untuk alam yang menopang kita.
Untuk anak-anak muda — wariskan bukan hanya kisah sukses, tetapi juga langit biru dan udara segar.

Bumi tidak menuntut kita menjadi pahlawan. Bumi hanya meminta kita menjadi manusia.
Mulai dari satu pohon.
Mulai dari satu langkah.
Mulai dari hari ini.
(Surohman S.H)