Citrahukum.com| Gadingrejo, Pringsewu – Sebuah unggahan viral di media sosial mengabarkan dugaan tindakan pelecehan terhadap perempuan di kawasan Bulak Wonodadi, Pringsewu, Lampung. Informasi ini pertama kali dibagikan oleh akun Facebook yang tergabung dalam grup "Wisata Kuliner Gadingrejo (WKG)" pada Sabtu (1/6/2025) pagi.
Dalam unggahan tersebut, seorang warganet yang mengaku sebagai korban meminta agar informasi itu disebarluaskan demi mencegah kejadian serupa terulang pada korban lainnya.
“Tolong min sebar luaskan, ini pelecehan ga bisa di diemin gtu aja. Sekarang aku korbannya, besok ntah adik atau saudara kita!” tulis akun bernama Nindii dalam postingannya.
Berdasarkan narasi yang diunggah, peristiwa tersebut diduga terjadi di sekitar jalan Bulak Wonodadi arah ABC. Pelaku disebut-sebut sebagai seorang pria yang mengendarai sepeda motor jenis Beat LED berwarna hitam, mengenakan kaos putih, dan melintas dari arah Wonodadi.
Waktu kejadian tidak disebutkan secara rinci, namun unggahan tersebut dibuat sekitar satu jam sebelum tangkapan layar dibagikan, dengan dugaan lokasi berada di jalan penghubung Wonodadi ke arah ABC, wilayah Gadingrejo.
Tidak ada identitas pelaku maupun korban yang disebutkan secara resmi. Namun, unggahan mengindikasikan bahwa pelaku adalah seorang pria tidak dikenal. Pihak pelapor meminta siapa pun yang mengenali ciri-ciri pelaku agar segera bertindak secara etis dan tidak membiarkan tindakan seperti itu terus terjadi.
Kasus pelecehan terhadap perempuan di ruang publik merupakan isu serius yang perlu mendapat perhatian dari masyarakat dan pihak berwenang. Unggahan ini menuai banyak simpati dari warganet karena menyuarakan keresahan yang dialami korban secara langsung.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian terkait laporan atas peristiwa tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama perempuan yang melintas di kawasan tersebut, dan segera melapor ke aparat terdekat apabila mengalami atau menyaksikan tindakan mencurigakan.
Catatan Redaksi:
Media ini tidak menyebutkan identitas pelaku maupun korban untuk menjaga asas praduga tak bersalah dan etika perlindungan korban. Informasi ini masih dalam tahap verifikasi dan belum merupakan fakta hukum.