✍️ Oleh: Sandi Aroko
Kabiro Media Citra Hukum – Putra Daerah yang Ingin Way Kanan Maju, Makmur, dan Berdaya Saing
Citrahukum.com
Setiap hari kita hidup berdampingan dengan hukum. Mulai dari hal kecil seperti memakai helm saat naik motor, membayar parkir di tempat umum, hingga tidak membuang sampah sembarangan. Semua diatur dalam sistem hukum yang berlaku di negara kita.
Tapi pertanyaannya, kenapa sih kita harus taat hukum? Apakah hukum itu sekadar aturan yang bikin hidup jadi ribet, atau justru sebaliknya? Artikel ini mencoba mengulas secara ringan namun komprehensif kenapa hukum itu penting dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
Apa Itu Hukum?
Menurut Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, hukum adalah seperangkat norma yang mengikat dan bersifat umum, yang dibuat oleh lembaga yang berwenang, serta berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Tujuan hukum pada dasarnya adalah:
Menjaga ketertiban
Mewujudkan keadilan
Melindungi hak dan kewajiban
Memberikan kepastian hukum
Tanpa hukum, kehidupan sosial akan berada dalam kekacauan. Karena itu, hukum menjadi fondasi utama dalam kehidupan bernegara.
Contoh Hukum di Sekitar Kita
Hukum tidak selalu berbentuk pasal-pasal berat atau perdebatan di pengadilan. Ia hadir dalam kehidupan kita sehari-hari:
1. Lalu lintas
Wajib memiliki SIM, memakai helm (Pasal 106 ayat 8 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan), serta mematuhi lampu merah.
2. Lingkungan hidup
Dilarang membuang sampah sembarangan (Pasal 12 UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah), pelanggaran bisa dikenai sanksi administratif hingga pidana.
3. Sekolah atau kampus
Tata tertib internal yang harus ditaati oleh siswa/mahasiswa adalah bentuk peraturan normatif di lingkungan pendidikan.
4. Transaksi online
Konsumen dilindungi oleh UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, termasuk perlindungan dari penipuan, produk ilegal, atau wanprestasi.
Kenapa Kita Harus Taat Hukum?
Ada banyak alasan kenapa ketaatan terhadap hukum penting:
1. Menjaga Ketertiban Umum
Ketika masyarakat patuh pada hukum, hidup jadi lebih tertib, aman, dan nyaman.
2. Mencegah Kerugian
Melanggar hukum bisa merugikan orang lain, seperti dalam pelanggaran kontrak (diatur dalam KUHPerdata Pasal 1234–1267).
3. Melindungi Diri Sendiri dan Orang Lain
Contohnya, memakai helm bukan hanya kewajiban hukum, tapi juga perlindungan fisik bagi pengendara motor.
4. Menghindari Sanksi
Hukum memiliki kekuatan memaksa (ius coercendi)—siapa melanggar, ada konsekuensinya: denda, kurungan, hingga hukuman pidana.
Apa Akibatnya Jika Hukum Dilanggar Terus?
Jika pelanggaran hukum dibiarkan atau dianggap biasa, akibatnya serius:
Korupsi Merajalela
Seperti yang diatur dalam UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Kecelakaan Meningkat
Terutama akibat pelanggaran lalu lintas. Menurut data Korlantas Polri, mayoritas kecelakaan disebabkan oleh pelanggaran aturan berkendara.
Lingkungan Rusak
Penebangan liar, pembuangan limbah, atau sampah sembarangan bisa menyebabkan bencana ekologis.
Ketidakpercayaan Masyarakat
Ketika hukum tidak ditegakkan, masyarakat kehilangan kepercayaan. Ini berbahaya bagi stabilitas sosial dan politik.
Kesimpulan
Taat hukum bukan sekadar kewajiban formal. Ia adalah cerminan kedewasaan dan tanggung jawab kita sebagai warga negara. Hukum bukan untuk mengekang, tapi untuk menjaga hak dan kewajiban kita bersama.
✅ Mulailah dari hal sederhana: buang sampah pada tempatnya, taati aturan lalu lintas, jujur saat bertransaksi, dan hormati hak orang lain.
Dengan taat hukum, kita ikut menjaga masa depan bangsa yang tertib, adil, dan berdaya saing.
🟢 “Negara yang besar bukan negara yang punya hukum keras, tapi negara yang rakyatnya patuh pada hukum dengan kesadaran sendiri.”
#TaatHukum #CitraHukum #SadarHukum #WargaBeradab #HukumUntukKeadilan